Ahad, Februari 01, 2009

Bicara Sepi Seorang Penanti


Wanita ditakdirkan untuk lelaki,
demikian sudah....
janji Allah,
wanita yang baik untuk lelaki yang baik,
begitu juga sebaliknya....
bicara hikmah ,
buat penyejuk hati,
kini,
semusim berlalu
aku penanti yang setia
menyingkap pergi lambaian janji
semanis madu sesejuk salju
mendamba sutera berkais malu,
Kini kau hambar sepi ,
menangkis bicara nan luka sendiri..
Mestikah aku menagih simpati,
akan kegoyahan ini...
Luputkah aku bersama di daerah ini..
bertali arus memukau mimpi..
kau tahu,
tika kau lafazkan kata-kata itu,
hati ini bagai pantai Acheh dilanda ombak tsunami,
air mataku mengalir bagai air terjun Kota Tinggi.
kau robek hati ini
kau benam ke dasar curam.
kau injak lumat tenggelam.
dari lubuk hatiku,
benarkan aku mengintaimu,
menumpang kasih nan kian hilang.
pudar suram bersama bayangan..
moga bertaut
alangkah sedihnya,
alangkah pilunya,
bagai hati ini ditusuk sembilu,
ungkapan madah helahmu
menjamu senyum sinismu
saat itu juga,
hatiku mula melukiskannya
walau penantian itu suatu siksa
hingga ujung nyawa
walau dunia kita berbeda

walau langkah kita tiada..
Hanya Tuhan penentunya.

Nukilan rasa: Mawar Merah



,







Tiada ulasan: